Kendari, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) publis perkembangan ekonomi Sultra per Agustus 2024.. BPS mencatat Sultra mengalami deflasi sebesar 0,27 persen secara mounth to mounth (m to m).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Sultra, Ir. Surianti Toar mengatakan penyebab deflasi Sultra per Agustus disebabkan turunnya harga sejumlah komoditas pasaran, seperti tomat dan ikan layang.
“Secara mounth to mounth (m to m) Sultra mengalami deflasi 0,27,” katanya dalam publis rilis berita resmi statistik BPS, Senin (2/9/2024).
Tambahnya, pada Agustus 2024 terjadi inflasi year on year (y on y) Sultra sebesar 1,62 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 106, 33 persen.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Baubau sebesar 2,01 persen dengan IHK sebesar 106,61 dan terendah terjadi di Kabupaten Konawe 0,88 persen dengan IHK sebesar 105,88. Inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran.
Yaitu kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar 4,03 persen, kelompok transportasi sebesar 0,52 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,25 persen.
Lainnya yakni kelompok pendidikan sebesar 1,06 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman, restoran sebesar 2,30 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,83 persen.
Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,16 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,51 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,27 persen. Lainnya kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,74 persen.
Tim Redaksi
